iklan1
Peran Strategi dalam Struktur Organisasi
Dalam membentuk suatu struktur organisasi, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Salah satu hal penting yang menentukan struktur organisasi adalah strategi. Strategi menjadi patokan penting dalam pengelolaan perusahan baik dalam proses produksi ataupun tata pengelolaan sumber daya manusianya. Struktur organisasi sendiri dapat diartikan sebagai pekerjaan spesifik yang diberikan dalam sebuah organisasi yang saling berhubungan dengan bagian kerja yang lainnya. Cara memahami struktur organisasi yang paling mudah adalah dengan menggunakan tabel organisasi. Tabel organisasi adalah tabel yang digunakan untuk mengklarifikasi struktur dengan membagi bagian kerja yang sesuai dalam operasi perusahaan. Tabel organisasi merepresentasikan pekerjaan dan garis yang menghubungkan antar pekerjaan. Dalam menentukan hal tersebut yang harus ditentukan terlebih dahullu adalah rencana tujuan perusahaan. Untuk itu pertama yang harus ditentukan adalah misi dan strategi organisasi. Organisasi yang sangat efektif adalah organisasi yang stabil menumbuhkan tujuan utamanya dan memiliki strategi yang konservatif. Tahap selanjutnya dalam mengembangkan struktur organisasi adalah dengan memasukkan spesialisasi, departementalisasi, dan juga menentukan hierarki pembuat kebijakan (Ebert, t.t: 174-6).
diperhatikan. Salah satu hal penting yang menentukan struktur organisasi adalah strategi. Strategi menjadi patokan penting dalam pengelolaan perusahan baik dalam proses produksi ataupun tata pengelolaan sumber daya manusianya. Struktur organisasi sendiri dapat diartikan sebagai pekerjaan spesifik yang diberikan dalam sebuah organisasi yang saling berhubungan dengan bagian kerja yang lainnya. Cara memahami struktur organisasi yang paling mudah adalah dengan menggunakan tabel organisasi. Tabel organisasi adalah tabel yang digunakan untuk mengklarifikasi struktur dengan membagi bagian kerja yang sesuai dalam operasi perusahaan. Tabel organisasi merepresentasikan pekerjaan dan garis yang menghubungkan antar pekerjaan. Dalam menentukan hal tersebut yang harus ditentukan terlebih dahullu adalah rencana tujuan perusahaan. Untuk itu pertama yang harus ditentukan adalah misi dan strategi organisasi. Organisasi yang sangat efektif adalah organisasi yang stabil menumbuhkan tujuan utamanya dan memiliki strategi yang konservatif. Tahap selanjutnya dalam mengembangkan struktur organisasi adalah dengan memasukkan spesialisasi, departementalisasi, dan juga menentukan hierarki pembuat kebijakan (Ebert, t.t: 174-6).
Spesialisasi dapat diartikan sebagai proses penentuan pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan orang-orang yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan tersebut. Spesialisasi pekerjaan juga menjadi bagian alami dari pertumbuhan organisasi karena spesialisasi menentukan bagaimana suatu keseluruhan pekerjaan dapat berjalan. Departementalisasi adalah proses lanjutan dari spesialisasi, yaitu pengelompokan pekerjaan ke dalam unit logik. Hal ini berfungsi untuk mempermudah kontrol dan koordinasi antar divisi ke dalam koordinasi yang lebih sempit. Departementalisasi dapat dikategorikan berdasarkan pada produk, proses, fungsi, konsumen, dan geografi. Yang termasuk dalam departementalisasi adalah pengelompokan kebutuhan berdasar pada manufaktur dan juga pelayanan. Departementalisasi proses merupakan pembagian yang didasarkan pada proses produksi yang digunakan. Departementalisasi fungsi biasanya dilakukan untuk perusahaan-perusahaan kecil, yaitu digunakan dengan mengembangkan departemen yang digantungkan dengan fungsi aktivitas. Sedangkan departementalisasi konsumen adalah bentuk organisasi yang menciptakan departemen untuk menyediakan suatu produk dan menemukan kebutuhan suatu kelompok konsumen tertentu. Selanjutnya adalah departementalisasi geografi, yaitu pembagian departemen berdasarkan pada area dimana dia akan disajikan. Dan yang terakhir adaah departementalisasi multiple forms yang biasa dilakukan oleh perusahaan besar, yaitu menggunakan berbagai jenis pembagian departementalisasi untuk memperoleh keuntungan yang bermacam (Ebert, t.t: 178-80).
Pengaturan struktur selanjutnya adalah dengan mengatur distribusi. Distribusi kekuasaan penting dalam suatu perusahaan untuk mengkoordinasikan struktur kerja. Distribusi kekuasaan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sentralisasi dandisentralisasi. Distribusi sentralisasi adalah model distribusi kekuasaan yang memiliki hierarki upper-level manajer. Sehingga dalam menentukan keputusan sebuah lower-manager harus mendapatkan persetujuan dulu dari upper-manager. Contohnya adalah McDonald yang menggunakan model distribusi ini dengan standarisasi produk. Sentralisasi biasanya diterapkan pada perusahaan yang memiliki lingkungan cukup stabil dan dapat diprediksi. Selanjutnya adalah distribusi kekuasaan disentralisasi yang biasa digunakan oleh perusahaan yang besar. Dalam model ini, pengambilan keputusan bisa dilakukan oleh manajer pada masing-masing level. Model ini cocok pada perusahaan yang memiliki kondisi lingkungan kompleks dan berubah-ubah (Ebert, t.t: 182). Mode kekuasaan sendiri dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu line authority, staff, dan juga committee. Line authority kekuasaan yang saling menghubungkan garis perintah yang berfokus pada produksi dan penjualan barang. Berbeda denganstaff authority yaitu kekuasaan yang hanya sebatas untuk memberikan usul dan konsultasi, di antaranya adalah hukum, akuntan, dan juga human resource management. Staff authority berfungsi untuk membantu posisi line authority dalam memutuskan kebijakan. Perbedaan mendasar bahwastaff authority berfungsi sebagai pembantu pengelolaan manajemen dan line authority berperan dalam produksi barang. Sedangkan committee adalah kekuasaan yang diberikan pada orang-orang yang memiliki peran utama dalam operasi harian perusahaan (Ebert, t.t: 184-5).
Setelah mendefinisikan berbagai langkah tersebut, dapar diketahui bahwa struktur organisasi memiliki jenis yang sangat banyak, bergantung pada metode yang pembagian yang dipilih. Namun pada umumnya ada empat jenis struktur organisasi, yaitu struktur fungsional, divisional, matriks, dan internasional. Struktur organisasi fungsional adalah pembagian struktur kekuasaan yang dibedakan berdasarkan pada fungsi dan aktivitas kelompok. Sedangkan struktur organisasi divisional adalah struktur yang berdasar pada departementalisasi produk, yaitu membagi struktur dengan membaginya ke dalam bagian kerja tententu dengan fokus yang saling berbeda. Gabungan antara dua model struktur organisasi inilah yang kemudian disebut dengan struktur organisasi matriks. Selanjutnya adalah struktur organisasi internasional, yaitu struktur organisasi yang diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan ketika perusahaan berhasil masuk ke pasar global. Dalam artian, menyediakan satu struktur atau bagian khusus untuk menangani perusahaan internasionalnya (Ebert, t.t: 185-8).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan struktur organisasi, strategi sangat berperan penting. Strategi berfungsi mengarahkan model seperti apa yang diperlukan oleh organisasi dengan tujuan yang telah ditentukan. Selain itu strategi juga menawarkan berbagai model struktur yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan juga model perusahaannya. Pembentukan struktur yang menganut pada strategi akan lebih efektif karena telah melakukan analisis terlebih dahulu. Strategi menjelaskan tahap-tahap yang harus dianalisa sebelum pembentukan struktur dengan mengacu pada tujuan dan kemampuan perusahaan. Setelah menganalisa kebutuhan bidang pekerjaan dan pola distribusi, kemudian dapat dilihat bahwa ada beberapa model struktur organisasi dasar. Model struktur organisasi dasar tersebut di antaranya adalah struktir fungsional, divisional, matriks, dan internasional.
0 Response to "Peran Strategi Dalam Struktur Organisasi"
Post a Comment