iklan1
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Tujuan studi aspek ini adalah untuk meyakini apakah
secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara
layak atau tidak layak ,
baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin
baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin
dalam makalah ini kami akan membahas
studi aspek teknik dan teknologi, yaitu:
A. Masalah
Manajemen Operasional
Manajemen
operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi
perancanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan
terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan ( didalam
perusahaan ) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan
lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan /
atau jasa. Tugas menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen
dalam rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah produksi/operasi. Ada tiga
masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
Ø Masalah penentuan posisi perusahaan.
penetuuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan
perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara
ekonomis, efektif dan efsien.
Ø Masalah desain.
Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang akan
digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan
keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk proses manufaktur yang
menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi; perencanaan letak
pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang
akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan
linkungan kerja.
Ø Masalah operasional.
Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah
berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap
masalah operasional ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan
bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya
produksi.
B. Masalah Proses Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan
dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun,
Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi
kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses
tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional sebagai
berikut:
a)
Kelompok
Masalah Posisi Perusahaan,
persoalan-persoalan
utamanya adalah:
1.
Pemilihan Startegi Produksi
Agar
barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya
didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan
penelitian pasar dan pemasran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam
produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula
kaitanya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
2.
Pemilihan dan Perencanaan Produk
Setelah
beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk (
beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk
menetapkan produk ( produk-produk ) tersebut akan dilakukan melalui tahapan –
tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi :
a.
Penentuan
Ide Produk dan Seleksi Pasar intinya,
aspek pasar
dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan untuk
mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber
daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah meniliai apakah
produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan
harapan.
b.
Pembuatan
Desain Produk Awal
Pembuatan
Desain Produk Awal dalam produksi barang, gambaran desain awalnya akan lebih
jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal
ini, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan
dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang
manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika barang yang akan diproduksi. Desain
produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mnedekati
sebenarnya.
c.
Pembuatan
Prototip dan Pengujian
Prototip
adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara
besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah prototip ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika
belum, masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga
prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk akhir
yang siap unutk diimplementasikan.
d.
Implementasi
Tahap ini
mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di
pasar memiliki masa depan yang baik.
3.
Perencanaan Kualitas
Kualitas
produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan
suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya. Dimensi
kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini:
a.
Produk
Berupa barang
Menurut
david garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang
dapat dilkakukan melalui delapan dimensi seperti berikut ini:
Ø Performance,
hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut
Ø Features,
yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan
pilihan-pilihan produk dan pengembangnya.
Ø Reliablility
hal yang berkaitan dengan probablitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu
tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
Ø Confermance
hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.
Ø Durability
yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
barang.
Ø Serviceability
yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompentensi,
kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang
Ø Aesthetics
merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai hal-hal estetika
yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefensi
individual.
Ø Fit and finish
suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai
keberadaan produk tersebut sebagia produk yang berkualitas.
b. Produk Jasa/ Servis
Zeithaml et.
al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :
Ø Reliability
yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang
ditawarkan.
Ø Responsiveness
yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap.
Ø Assurance
meliputu kemampuan karyawan atas: pengetahuan terhadap produk secara tepat,
kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan,
keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan informasi,
kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan,
dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas.
Ø Emphaty
yaitu perhatian secara individual yang dibeikan perusahaan kepada pelanggan
seperti kemudahan untuk menguhubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomonikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan
dan kebutuhan pelangganya. Dimensi emphaty ini merupakan gabungan dari dimensi
Akses, Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan.
Ø Tangibles
meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan frontoffice,
tersedianya tempet parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyaman , kelengkapan
peralatan komunikasi dan penampilan karyawan
b)
Kelompok
Masalah Desain,
persoalan-persoalan
utamanya adalah ::
1.
Pemilihan Teknologi
Berkaitan
dengan pemilihan teknologi , biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan
lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan
secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui
seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang
diharapkan.
2.
Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas
didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (
input ) dan keluaran ( output ). Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi
kelayakan aspek teknis dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem ,
antara lain:
a.
Skala
Ekonomi
Dengan
faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki biaya per unit yang
paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan, seperti: waktu
pengambilan modalnya berjangka panjang , akibatnya produk menjadi kurang
fleksibel untuk disesuaikan dengan pelanggan.
b.
Focused
facilities
Dengan
banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi diatas, maka munculah system
focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan volume produksi yang tinggi
diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, dalam perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstirm
strategi, Pertama Strategi Ekspansi , startegi ini lebih bersifat proaktif.,
sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see, dimana cara ini dilakukan , jika
permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat.
3.
Perencenaan Letak Pabrik.
a.
Bagi
Perusahaan Manufaktur
Letak pabrik
sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara saksama karena sangat
berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya. Murah atau mahalnya harga
produk tergangtung pula pada letak pabrik karena jarak berpengaruh terhadap
harga di pasar. Rentetan akibat lainnya adalah masalah kemampuan di pasar, yang
ujung-ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkan.
Dalam suatau studi kelayakan bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat dikaji dari beberapa faktor. Hasil kajian, kelak akan dianalisis lagi untuk mencapai keputusan akhir dimana pabrik akan didirikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan antara lain :
Dalam suatau studi kelayakan bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat dikaji dari beberapa faktor. Hasil kajian, kelak akan dianalisis lagi untuk mencapai keputusan akhir dimana pabrik akan didirikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan antara lain :
v Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan
dijadikan tempat produk dijual
v Letak bahan baku utama.
v sumber tenaga kerja
v Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik
di sekitar pabrik adalah penting bagi prosees produksi agar tidak terganggu,
sehingga factor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara saksama.
v Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan
bahan baku ke pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.
v Pasilitas untuk pabrik.
v Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi
aktivitas pabrik secara positive maupun negative.
v Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasn
berikat dan AMDAL.
b.
Bagi
Perusahaan jasa
Letak lokasi
fasilitas jasa dapat dibagi dua macam. Pertama, pelanggang datang kelokasi
pasilitas jasa, seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter. Kedua,
penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran mendatangi
lokasi kebakaran. Penentu lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak
hal, antara lain : mudah dan dapat di akses oleh konsumen, tempat parkir yang
memadai,dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan
lokasi pesaing dan izin lokasi dari pihak yang berwenang.
4.
Perencanaan Tataletak (layout)
a.
Bagi
Industri Manufaktur.
Bagi
perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu diatur
layout-nya, berikut paparanya:
Ø Tata letak pabrik.
Tata lelak (
layout ) untuk industri manufaktur antara lain adalah pabrik seperti letak
mesin-mesin, letak alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan seterusnya.
Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat
dijalankan secara efektif dan efisien. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan layout untuk pabrik, yaitu :
· Sifat produk
yang di buat.
· Jenis proses
produksi.
· 3Jenis
barang serta volume produksi yang dihasilkan.
· Jumlah modal
yang tersedia untuk proses produksinya.
· Keluwesan
atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas
· Aliran
barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling
menghambat atau menggangu
· Penggunaan
ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja
· Letak mesin-mesin
dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal
pemeliharaan dan pengawasan
Ø Tataletak kantor.
Selain
pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor. Tataletak kantor hendaknya
disesuaikan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang
dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian
ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang
dilaksanakan secara rutin.
Ø Tataletak Gudang,
sebagai
tempat penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi, hendaknya juga diatur
layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang
antara lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel
untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk
memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau
bertambah.
b.
Bagian
Industri Jasa
Ø Tataletak (layout)
tataletak
fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggang atas kualitas
suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak fasilitas jasa
meliputi :
· Pertimbangan
Spasial
· Perencanaan
Ruangan
· Perlengkapan/
Perabotan
· Tata cahaya
· Warna
· Pesan-pesan
yang disampaikan secara grafis
Ø Desain Fasilitas Jasa
Dalam
industri jasa desain dan tataletak fasilitas jasa erat hubungannya dengan
pembentukan persepsi pelanggan, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
kualitas jasa tersebut dimata pelanggang.
Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa seperti :
Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa seperti :
· Sifat dan
tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena hal ini akan menentukan berbagau
persyaratan desainnya.
· Ketersediaan
tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat dimana jasa akan ditawarkan.
· Fleksibilitas
desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesikasi jasa yang
cepat berkembang.
· Faktor
estetis penataan yang rapi dan menarik pada fasilitas jasa dapat meningkatkan
sikap positif pelanggang terhadap suatu jasa.
· Masyarakat
dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap perusahaan, baik
secara positif maupun negatif dilihat dari sisi perusahaan.
· Biaya
konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.
c)
Kelompok Masalah
Operasional,
persoalan-persoalan
utamanya adalah :
1.
Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas
produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang
dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri
manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perencenaan jumlah
produksi perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi
yang akan dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.
Permintaan.
2. Kapasitas
pabrik
3. Suplai
bahan baku.
4. Modal
kerja
5. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam
perencanaan jumlah produksi.
2.
Manajemen Persediaan
Persediaan
barang biasnya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang
meningkat secara tajam, atau untuk mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal
yang pokok yang perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan antara lain adalah
sebagai berikut:
· Penentuan
jumlah order
· Safety Stock
· Inventory
Sistem
· Materials
Requiment Planning
3. Pengawasan Kualitas Produk
Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan
karesterintik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan
pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para
konsumen.
Perencanaan kualitas. Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
Perencanaan kualitas. Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
· Menentukan
siapa konsumennya
· Menentukan
apa kebutuhan atau keinginan konsumen
· Mengembangkan
produk dan kualitas yang sesuai
· Memgembangkan
proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
· Evaluasi performansi
aktual
· Membandingkan
performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan
· Mengambil
tindakan terhadap penyimpangan.
0 Response to "Aspek Teknik dan Teknologi Dalam Bisnis"
Post a Comment