iklan1
Analisis Perkembangan
Ekonomi di Aceh
Nilai ekspor Aceh dari sektor pertanian rendah karena yang
diekspor bukan merupakan bahan jadi, tetapi masih berupa bahan mentah (bahan
baku).
Seharusnya bahan mentah yang diperoleh di Aceh bisa diolah terlebih dahulu dan di ekspor ke luar negeri sehingga Aceh ini mempunyai suatu karya atau produk yg bisa digunakan di luar sana. Padahal apabila di Aceh ini, jasa dan industrinya dikembangkan lagi bisa menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya dan bisa mengurangi pengangguran. Banyak dana di Aceh seperti Dana Alokasi khusus, otonomi khusus, Dana perimbangan habis digunakan untuk gaji pegawai lebih banyak, dari pada terfokuskan kepada lapangan kerja.
Seharusnya bahan mentah yang diperoleh di Aceh bisa diolah terlebih dahulu dan di ekspor ke luar negeri sehingga Aceh ini mempunyai suatu karya atau produk yg bisa digunakan di luar sana. Padahal apabila di Aceh ini, jasa dan industrinya dikembangkan lagi bisa menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya dan bisa mengurangi pengangguran. Banyak dana di Aceh seperti Dana Alokasi khusus, otonomi khusus, Dana perimbangan habis digunakan untuk gaji pegawai lebih banyak, dari pada terfokuskan kepada lapangan kerja.
perkembangan
ekonomi Aceh yang terjadi saat ini belum mengalami kemajuan, sebenarnya masih belum sebanding dengan
berbagai potensi yang ada pada masyarakat. Lahan perkebunan dan pertanian kita juga
belum diolah secara optimal, demikian juga dengan sektor- sector lainnya. Sumber
Daya Manusia (SDM) di Aceh masih kurang control dari pemerintah. Jangankan
mengekspor barang hasil sendiri, kebutuhan untuk masyarakat setempat saja tidak
mencukupi. Tidak ada kestabilan dalam hal ekonomi, distribusi yang di hasilkan
tidak terbagi secara merata.
Permintaan
manusia yang semakin meningkat tidak sesuai dengan harapan. Harga yang tinggi,
relative menyebabkan berkurangnya permintaan, tetapi ada kala dimana seperti
daging sapi pada hari lebaran, harganya tinggi karena sebagai kebutuhan maka
semakin banyak permintaan. Daging sapi yang harganya meloncak tinggi
menyebabkan pemerintah harus memasok daging sapi impor. Padahal apabila
pemerintah menambah peternakan sapi di dalam negeri otomatis harga daging sapi
tidak melonjak tinggi karena permintaannya yang meningkat. Harga yang rendah
akan menimbulkan bertambahnya permintaan. Seharusnya pemerintah harus lebih
memerhatikan kondisi perekonomian di Aceh agar perekonomi di Aceh mengalami
banyak kemajuan.
0 Response to "Analisi Perkembangan Ekonomi Di Aceh dan Indonesia"
Post a Comment